Bukan Menyundal Tetapi Menemani, Wanita Ini Raih Ribuan Sebulan Ringgit Jadi ‘Sugar Baby’

Bukan melakukan aktiviti persundalan tetapi sekadar menjadi peneman. Itulah dakwaan seorang wanita tempatan yang kini bekerja sebagai ‘sugar baby’ di Singapura.

Menerusi beberapa laporan daripada Straits Times, China Press dan SAYS, wanita berkenaan yang dikenali sebagai Jenny (bukan nama sebenar) berjaya meraih ribuan ringgit daripada hasil pekerjaannya sebagai peneman itu di sana.

“Saya rasa pelacur dibayar untuk melakukan apa yang disuruh tanpa boleh menolak.

“Tetapi saya-jika tidak selesa dengan permintaan (sugar daddy) saya boleh menolak dan mengatakan tidak,” jelasnya.

feat

Menurut perkiraan yang dilakukan SAYS, beliau kini menerima elaun sehingga RM31,000 daripada tugasnya menjadi peneman kepada sugar daddy terkininya yang telah bersamanya sejak lima bulan lalu.

Untuk setiap pertemuan, beliau difahamkan mengenakan bayaran sehingga RM1,500. Selain daripada pertemuan sekali jumpa , beliau juga difahamkan telah bersama tiga sugar daddy jangka masa panjang yang berlainan sejak beberapa tahun ini.

Kesemua pertemuan itu bagaimanapun menurutnya tidak melibatkan hubungan seks dan menegaskan tidak mudah untuk mereka terlibat dalam hubungan sedemikian.

Walaupun mempunyai kegusaran akan keperluan untuk melayan sugar daddy secara seksual namun Jenny menjelaskan ia tidak lagi menjadi kerisauaun utama selepas dua tahun menjadi sugar baby.

Menurut China Press yang memetik Straits Times, Jenny mula menceburkan diri dalam pekerjaan itu selepas tertarik dengan rakannya yang terlebih dahulu menyertai pekerjaan itu sebelum ini.

Bagaimanapun beliau difahamkan tidak hanya menjadi sugar baby tetapi turut mempunyai kerjaya sebagai seorang eksekutif pemasaran dan model sambilan di kota Singa itu.

Hasil daripada pekerjaan sambilannya sebagai sugar baby dan ditambah dengan pendapatan daripada pekerjaan tetapnya, Jenny dilaporkan meraih sehingga RM42,800 sebulan.

7 Hal yang Jarang Dibicarakan tentang Sugar Daddy dan Sugar Baby

Pernah dengar istilah pelakor, Bela? Pelakor atau perebut laki orang memang sempat viral, terutama setelah beberapa seleb terseret dalam isu tersebut. Namun pernahkah kamu mendengar istilah sugar baby? Bisa jadi, perempuan yang disebut-sebut pelakor oleh banyak orang sebenarnya merupakan sugar baby.

Istilah sugar daddy dan sugar baby mungkin sudah nggak asing bagi sebagian orang, terutama bagi yang tinggal di perkotaan. Meski sudah akrab di telinga, nggak banyak orang yang acuh. Mungkin beberapa menganggap fenomena sugar daddy dan sugar baby ini seperti dongeng, sering didengar tapi nggak terlihat sehingga nggak yakin keberadaannya. Mungkin juga, karena image negatif yang terlanjur melekat dalam dua istilah tersebut, maka sebisa mungkin untuk nggak membicarakannya. Kali ini aku tertarik untuk membahas topik tersebut setelah membaca beberapa referensi terkait.

Pertama, hal yang perlu dijelaskan di sini adalah pengertian sugar baby dan sugar daddy. Banyak yang menyebut kalau sugar baby adalah pihak yang menerima sedangkan sugar daddy adalah pihak yang memberi. Secara spesifik, dalam kehidupan nyata sugar baby biasanya adalah perempuan muda yang membutuhkan bantuan dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan sugar daddy adalah laki-laki, biasanya berusia di atas 35 tahun, yang memiliki kemampuan finansial yang kuat sehingga sanggup menghidupi sugar baby.

Sugar baby sadar bahwa kondisi finansialnya nggak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia butuh uang untuk membayar uang sekolah atau kuliah, memenuhi kebutuhan sehari-hari, uang untuk liburan bahkan ada juga yang ingin meningkatkan gaya hidup. Di sisi lain, meski terlihat punya segalanya, sugar daddy membutuhkan pendamping, sosok yang bisa menemaninya, dan dia nggak masalah untuk mensponsori perempuan yang dipilihnya.

Seperti yang dikutip Time, Brook Urick, tim di balik sebuah situs kencan khusus sugar daddy dan sugar baby terkemuka, mengungkapkan bahwa sugar baby bukanlah dibayar oleh sugar daddy, melainkan diberikan hadiah. “Jika kamu mau dibayar karena waktumu, maka carilah pekerjaan. Orang datang ke situs ini bukan karena mereka ingin bertemu jodoh seperti di Match.com. Kamu perlu tahu bahwa dia (sugar daddy) bukan mencari seseorang untuk dinikahi,” tegasnya. Nyatanya, memang ada beberapa situs kencan yang dibuat khusus untuk memfasilitasi mereka.

Hubungan sugar daddy dan sugar baby memang bukanlah hubungan yang serius dan sangat jarang dari keduanya untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Sepintas, mereka terlihat seperti sepasang kekasih, berlibur dan pergi ke acara-acara penting bersama. Ada sugar daddy yang sudah memiliki istri, ada juga yang memang melajang hingga tua. Perjanjian pun disesuaikan dengan kondisi kedua belah pihak.

Sebagian besar orang berpikir negatif tentang sugar daddy dan sugar baby karena adanya seks di luar nikah di antara mereka. Bahkan, nggak sedikit orang yang menyamakan sugar baby dengan PSK, mendapatkan uang dengan seks. Faktanya, nggak semuanya begitu, lho. Ada sugar baby yang benar-benar memanfaatkan uang dari sugar daddy untuk pendidikannya. Ada juga yang bekerja tapi penghasilannya belum cukup memenuhi kebutuhan dia dan keluarganya. Ada juga sugar baby yang memang berperan sebagai pacar sugar daddy namun nggak ada kata seks di antara mereka.

Mengutip dari Business Insider, seorang laki-laki (sebut saja Bob) membeberkan pengalamannya sebagai sugar daddy selama lebih dari 10 tahun. “Prostitusi menawarkan seks demi uang dan bertemu beberapa laki-laki dalam sehari, namun itulah caranya menyambung hidup. Seorang sugar baby menginginkan hubungan yang berkelanjutan. Dia menginginkan laki-laki untuk diajak pergi, ingin diperlakukan seperti pacar atau istri. Mereka punya pekerjaan dan bisa membayarkan hampir seluruh kebutuhannya. Namun dia mencari seseorang untuk meningkatkan gaya hidupnya dan dia nggak berbicara seks demi uang,” akunya.

Sebuah tulisan dalam situs Reporter Herald menyatakan bahwa istilah sugar daddy sudah ada sejak tahun 1920an. Sugar daddy sendiri merupakan slang atau julukan nggak resmi untuk laki-laki yang menawarkan uang dan hadiah kepada perempuan yang lebih muda. Tujuannya, supaya laki-laki tersebut bisa selalu ditemani oleh perempuan pilihannya, bahkan bisa lebih intim.

Bob melanjutkan bahwa sugar baby sebenarnya adalah bagian dari orang-orang yang kita temui setiap hari. “Perempuan-perempuan yang aku temui adalah perempuan biasa. Mereka punya pekerjaan, atau nggak, punya kehidupan yang biasa. Kamu nggak akan tahu bahwa dia adalah sugar baby. Faktanya, sebagian besar dari mereka menutupinya, atau paling nggak mendiskusikannya dengan teman perempuannya yang sesama sugar baby.”

“Sugar baby itu biasanya kayak cewek-cewek matre, yang mau in relationship tapi juga habisin uang sugar daddy-nya,” kata seseorang ketika aku tanya tentang interpretasinya saat mendengar istilah sugar baby. Mungkin banyak orang yang setuju dengan dia. Beberapa sugar daddy menjadikan seks sebagai ‘hal wajib’ dalam perjanjian sehingga nggak sedikit juga yang ‘kebablasan’. Ada juga sugar baby yang murni mengandalkan pemasukan dari sugar daddy dan enggan bekerja. Apapun cara dan motifnya, keduanya juga perlu sadar bahwa semua ada konsekuensinya.

Sumber TheVocket/popbela.com

Apa Pendapat Anda? Dah Baca, Jangan Lupa Komen Dan Share Ya. Terima Kasih!

Jom Tekan Like Page Kami Di Bawah Artikel ni.

PERHATIAN: Pihak kami tidak akan bertanggungjawab langsung ke atas komen-komen yang diberikan oleh pembaca kami.

Sila pastikan anda berfikir panjang terlebih dahulu sebelum menulis komen anda disini. Pihak kami juga tidak mampu untuk memantau kesemua komen yang ditulis disini.

Segala komen adalah hak dan tanggungjawab anda.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*